Showing posts with label Berita. Show all posts
Showing posts with label Berita. Show all posts

Monday, 31 October 2016

Kerja Tidak Maksimal, Ketua Dispendukcapil dicopot

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Buntut dari buruknya pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Jombang sejak beberapa bulan terakhir, membuat Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko melakukan pergantian pejabat.

Kadispendukcapil, Hadi Purnama, dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh Achmad Syarifudin, yang sebelumnya sebagai staf ahli bupati bidang pembangunan. Sedangkan posisi yang ditinggalkan Achmad, digantikan oleh Hadi Purnama. Proses pergantian ini digelar di Aula Bung Tomo Pemkab Jombang, Senin (31/10) siang.

Pergantian pucuk pimpinan Dispendukcapil, Senin kemarin juga diikuti pergantian Sekretaris Dispendukcapil, Gatut Wijaya. Posisinya diganti oleh Dwi Yudawati yang sebelumnya sebagai Kabag Perundang-undangan Sekretaris DPRD Jombang. Sementara Gatut pindah tugas ke Bakesbangpolinmas Kabupaten Jombang.

Bupati Nyono Suharli Wihandoko, usai pergantian menyatakan, pergantian dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan masyarakat. “Sejak beberapa bulan lalu banyak komplain dan aduan masyarakat Jombang tentang buruknya pelayanan di Dispendukcapil. Setelah kita lihat, itu (aduan) ternyata memang benar,” kata Nyono usai prosesi pergantian pejabat dilakukan.

Selain itu, lanjut Nyono, pasca temuan lapangan soal buruknya pelayanan, pihaknya mengaku telah memberikan kesempatan kepada Kadispendukcapil untuk melakukan pembenahan. Namun ternyata tetap tidak ada perubahan. “Kita konsultasi ke Kemendagri dan ternyata juga memandang pelayanan ini (Dispendukcapil) perlu perbaikan. Hal ini kemudian menjadi acuan mutasi,” papar terangnya.

Bupati Nyono berpesan, pejabat baru untuk segera melakukan penyesuaian agar segera bisa melakukan pembenahan. “Melalui Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pemda sudag berkonsultasi kepada Mendagri, ternyata diijinkan untuk membuka layanan di tingkat kecamatan. Mungkin ini bisa untuk langkah awal pembenahan,” tandasnya.

Sementara, Kadispendukcapil baru, Achmad Syarifudin, menegaskan akan segera melakukan pembenahan untuk peningkatan pelayanan masyarakat. “Mulai besok (Selasa, Red) saya akan berkoordinasi dengan pejabat lama agar tidak tumpang tindih. Artinya, melihat program mana yang perlu pembenahan terkait pelayanan KTP elektronik (KTP – el) maupun Kartu Keluarga (KK). Saya juga akan turun ke kecamatan-kecamatan, untuk melihat peluang membuka layanan setidaknya hingga foto. Sedangkan tanda tangan tetap di Dispendukcapil,” ujarnya. (aan)

Niat Hati Ingin Menghilangkan Capek, Guru Ini Malah Tewas di tempat Pijat

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Maksud hati menghilangkan capek dengan pijat, seorang guru bernama Hari Mardiko Adi (52), warga Dusun Kedawung Desa Kertorejo Kecamatan Ngoro justru tewas. Peristiwa ini sendiri terjadi di rumah Ginah (65), seorang tukang pijat lanjut usia asal Dusun Murangagung Desa Kebondalem Kecamatan Bareng, Minggu (30/10) sore.

“Meninggalnya Minggu sekitar pukul 15.30 WIB. Saat dipijat tiba-tiba korban ambruk hingga meninggal,” ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang Iptu Muhamad Subadar, Senin (31/10).

Subadar mengatakan, awalnya korban datang ke rumah Mbah Ginah meminta dipijat. Karena korban menderita jantung dan baru pulang dari runah sakit, mbah Ginah menolak permintaan korban.

Namun karena korban tetap memaksa, akhirnya Mbah Ginah menuruti permintaan korban. Nenek renta ini kemudian memijat kaki dan punggung korban dengan posisi duduk. Selang beberapa menit kemudian, tubuh korban lemas dengan kondisi mulut korban mengeluarkan busa. Sejurus dengan itu nafas korban berhenti.

Ginah kemudian meminta tolong ke warga sekitar. Oleh warga, kasus ini dilaporkan ke perangkat desa setempat, dilanjutkan melapor ke Polsek Bareng.

“Setelah ada laporan, kami segera melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan meminta keterangan saksi. Kami juga mengamankan obat jantung di saku korban sebanyak 7 tablet. Kemudian ramuan tradisional madura sebanyak 4 bungkus. Hasil pemeriksaan medis juga tidak ada tanda kekerasan,” pungkas Subadar. (aan)

Sunday, 30 October 2016

Ibu Korban Pemerkosaan Menyesalkan Pihak Porles Yang Lelet

JOMBANGTIMES – Mariyono dan Eni Veronika orang tua Mawar (12) bukan nama asli, bocah asal Kecamatan Wonosalam Jombang yang menjadi korban pemerkosaan menyesalkan pihak Polres setempat yang tak kurun tepati janjinya untuk segera menangkap empat pelaku perkosaan terhadap anaknya.

Kedua orang tua korban itu mengaku tak jarang menghubungi Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto, Wakapolres, juga Kepala Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Iptu Retno via telepon dan SMS untuk menanyakan perkembangan penanganan kasus ini, namun tak satupun diantara mereka menanggapi.

"Kami sudah berusaha menghubungi dan SMS Kapolres Jombang, Wakapolres dan Iptu Retno, tapi belum ada jawaban," kata Mariyono, Sabtu (29/10/2016).

Ia menilai pihak berwajib itu sangat lamban dalam mengungkap kasus ini, bahkan Mariyono menduga ada sikap pembiaran dari mereka.

Bagaimana tidak, lanjut dia, sebelumnya Agung Marlianto di depan publik menyarakan untuk mengkonfirmasi kepada pihak kepolisian jika terjadi kasus yang berhubungan langsung dengan penanganan Polisi. Agung juga memberikan nomor telpon dirinya untuk mempermudah masyarakat.

"Kok Kapolres gitu, padahal dulu bilang di depan umum kalau ada masalah silakan hubungi saya, ini nomr Hp saya. Di depan orang banyak lagi. Tapi ketika di SMS malah Kapolresnya gak jawab. Padahal kasus ini sudah berjalan cukup lama," beber dia.

Disinggung terkait pernyataan Iptu Retno pada beberapa waktu lalu mengatakan empat pelaku berhasil kabur sehingga pihak berwajib terkesan lamban menangani kasus ini,  Mariyono hanya tersenyum sembari geleng-geleng kepala.

Menurutnya, sikap pihak berwajib itu menunjukkan tak ada niatan menyelidiki dengan serius. "Masak ngejar teroris saja bisa, tapi ngejar anak umur 19 tahun gak bisa. Padahal mereka masih dikasih uang sama orang tuanya. Kan pelaku masih belum kerja. Saya yakin keluarga mereka tahu keberadaan anak-anaknya, tapi polisi kok gak ke sini," kata Bu Eni. (*)


Warga Balongrejo Tolak Sembako Yang diberikan Oleh PT. SUB

JOMBANGTIMES – Warga Dusun Balongrejo Desa Pundong Kecamatan Diwek menolak bingkisan paket sembako yang diberikan oleh PT. SUB (Sejahtera Usaha Bersama). Alasannya, bingkisan itu tidak jelas motif dan tujuannya.

Aksi penolakan itu menyusul inisiatif perusahaan pengolah kayu tersebut untuk membagi-bagikan paket sembako kepada warga di sekitar pabrik. Sekurangnya 7 orang karyawan PT. SUB dikabarkan terjun ke tengah-tengah warga untuk keperluan tersebut pada Sabtu pagi (29/10/2016).

Tak urung paket sembako yang masing-masing berisi 2 Kg. Gula, mie instan 1 kardus, minyak goreng 2 liter, telur 1,5 Kg. dan Beras 5 Kg. itu akhirnya dibawa kembali oleh utusan PT. SUB tersebut.

Tokoh pemuda setempat, Izzarohman Fadli menyatakan, sejak pertemuan di ruang Komisi C DPRD Jombang beberapa waktu lalu hingga saat ini, warga dan PT. SUB belum pernah bertemu lagi untuk membahas kompensasi dampak polusi yang dirasakan warga 4 tahun terakhir.

“Sebelum ada kesepakatan bersama antara warga dan perusahaan soal kompensasi, warga kompak menolak pemberian apapun dari PT. SUB,” tegas tokoh pemuda setempat, Izzarohman Fadli, Sabtu (29/10/2016).

Salah satu warga menunjukkan tumpukan bingkisan dari PT. SUB yang ditolak oleh warga. (Foto: Muhammad Sholeh/JombangTIMES)
Meski menolak bingkisan tersebut, kata Izzar, warga masih belum memiliki gambaran detail soal kompensasi apa yang layak bagi warga atas dampak polusi yang mereka rasakan selama 4 tahun. “Belum, kita belum memiliki skema dan skenario kompensasi secara detail,” ujarnya.

Hingga berita ini diunggah, Kartijo, perwakilan PT. SUB yang juga ikut ke lapangan membagikan bingkisan sembako tidak menjawab pesan yang dikirim JombangTIMES. (*)

Saturday, 29 October 2016

Tabrakan Truk Gandeng dan Sepeda Motor di Bandarkedungmulyo, Menewaskan Gadis Kecil

JOMBANGTIMES – Kondisi hujan dan jalan yang licin membawa petaka bagi keluarga Achmad Zaenuri (52). Salah satu anaknya meninggal dunia di lokasi setelah sepeda motor Honda Supra yang ia tunggangi bersama kedua anaknya, tertabrak truk gandeng di sisi timur SPBU jalan raya Dusun Kedungasem Desa/Kecamatan Bandarkedungmulya, Jumat malam (28/10/2016).

Informasi yang berhasil dihimpun, malam itu Zaenuri warga Dusun Manisrenggo Desa Gondangmanis Kecamatan Bandarkedungmulya itu nekat menerobos hujan gerimis. Sesampai di depan SPBU Kedungasem tiba-tiba keluar sebuah truk gandeng. Karena mendadak dan jaraknya sudah dekat, benturanpun tidak dapat dihindarkan.

Brak, sepeda motor Zaenuri terpental. Anak perempuannya, Mutiya (9) luka parah dan meninggal di lokasi kejadian. Sementara ia dan anak laki-lakinya, Hariri (11) mengalami luka-luka.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, Iptu Subadar membenarkan kecelakaan tersebut. Ia menyebut truk gandeng bernomor polisi N 8694 UG yang dikemudikan M. Ikhsan warga Pajarakan Probolinggo telah menabrak sepeda motor Honda Supra bernopol S 2294 WP yang dikendarai Ahmad Zaenuri.

“Kecelakaan terjadi pada sekitar pukul 19.30 WIB. Setiba di lokasi, petugas unit Laka langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban ke RSUD Jombang. Barang bukti kita amankan ke kantor unit Laka untuk melengkapi penyidikan lebih lanjut,” kata Subadar

Puting Beliaung Menyebabkan 75 Rumah di Mojowarno Rusak

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Sekitar 75 rumah di Desa Sidokerto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, rusak akibat diterjang angin puting beliung. Bencana yang terjadi pada Sabtu (29/10/2016) sekitar pukul 14.30 WIB ini, juga memporak-porandakan pohon dan tiang listrik. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa alam itu.

Kejadian yang diawali dengan hujan lebat serta angin kencang ini, membuat warga sekitar ketakutan. Sebab, angin puting beliung itu dengan cepat memporak-porandakan rumah-rumah warga. Warga yang mengetahui kejadian itu, berhamburan melarikan diri keluar rumah dan meninggalkan barang berharga miliknya. “Kita ketakutan dan lari keluar rumah, sebab angin begitu kencang,” ujar Tiana (55), warga yang rumahnya rusak dihempas angin puting beliung.

Tak hanya itu, angin juga menerbangkan atap-atap rumah warga yang terbuat dari genting serta asbes. Selain itu, perabotan rumah tangga juga banyak yang rusak akibat tertimpa genting yang terjatuh. “Semua benda yang ada di rumah rusak akibat kejatuhan atap,” terangnya.

Menurut Kepala Desa Sidokerto Amir Tohar, dari pendataan sementara, terdapat 75 rumah warga yang rusak dan 3 diantaranya rusak parah. Sementara jumlah tiang listrik yang roboh sekitar tujuh buah. Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang untuk mendatanya. “Kita sudah melaporkan ke BPBD dan secepatnya akan ditangani,” ujar Amir saat ditemui di lokasi.

Meski begitu, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti kerugian akibat bencana itu. Sebab perangkat desa setempat sedang melakukan pendataan. “Kerugian juga masih kita data,” pungkasnya. (aan)

Lokasi Judi Sabung Ayam Terbesar Di Jombang Digrebek, 35 Pelaku diamankan Polisi

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Tiga puluh lima penjudi sabung ayam ditangkap polisi di Dusun Nanggungan, Desa Jatirejo, Kacamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Sabtu (28/10/2016) sekitar pukul 16.30 WIB.

Penggerebekan tempat judi sabung ayam terbesar di Kota Santri ini, dipimpin langsung Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto.

Dalam penggrebekan itu, polisi memperoleh informasi dari masyarakat bahwa di lokasi kejadian, sering dijadikan ajang tempat judi ayam dengan omzet yang cukup besar. Berbekal informasi itu, Kapolres Jombang langsung menurunkan tim dan mengepung lokasi judi sabung ayam.

Tim gabungan yang disiapkan, meliputi PJU Polres Jombang, Anggota Satreskrim dan Satfung sebanyak 50 Personil, dibantu dari Denpom Jombang 2 orang serta Kodim 0814/Jombang sebanyak 10 personil.

“Lokasi dikepung, jadi saat digerebek penjudi tidak bisa kabur. Mereka langsung dinaikkan ke kendaraan petugas dan digelandang ke Mapolres Jombang,” kata Kapolres AKBP Agung.

Dari penggrebekan itu, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 90 sepeda motor berbagai jenis milik pelaku, dan 9 mobil berbagai jenis, serta 8 ekor ayam jago yang dibuat aduan, tempat kurungan ayam.

“Untuk barang bukti lainnya, masih dalam pendataan. Semua barang bukti diamankan di Mapolres Jombang untuk penyidikan lebih lanjut,” tegas Kapolres. (aan/rief)

Friday, 28 October 2016

Diduga Karena Limbah Pabrik, Sungai di Tunggorono Berwarna Kecoklatan

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Diduga memanipulasi pembuangan limbah, salah satu pabrik yang berada di Desa Tunggorono Kecamatan Jombang, sengaja membuang limbah di sungai saat hujan tiba. Akibatnya, sungai yang mengairi warga sekitar berubah menjadi kecoklatan.

Seperti yang diungkapkan salah satu warga sekitar sungai. Menurutnya, pembuangan limbah di sungai mengakibatkan sungai tercemar. Sebab, jika tidak dicampuri dengan limbah pabrik warna air sungai jernih seperti air sungai biasanya.

“Jika sudah tercampur limbah, warna menjadi keruh dan coklat,” ujar ibu rumah tangga yang rumahnya berada di sekitar sungai, Jumat (28/10/2016).

Meski tidak berbau menyengat, namun kondisi tersebut dianggap warga sekitar mengganggu aktivitas warga yang sering menggunakan air sungai. “Ya ini memang merugikan warga yang sebagian menggunakan air sungai untuk aktivitas rumah tangga,” ujarnya sambil meminta agar namanya tidak disebutkan.

Meksi begitu, dirinya meminta agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi adanya limbah pabrik yang dianggap mencemari sungai tersebut. “Kita hanya bisa berharap agar Pemkab Jombang segera menanganinya. Sebab, kita hanya masyarakat kecil, jadi tidak berani untuk memprotes,” pungkasnya. (aan)

Nenek Tewas Ditabrak Bus Mira Ketika Hendak Menyebrang Jalan Raya Mojoagung

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Bayanah (84), warga Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, meninggal dunia setelah ditabrak Bus Mira yang melintas di Jalan Raya Tejo, Kecamatan Mojoagung, Jumat (28/10/2016).

Kecelakaan maut itu terjadi saat korban yang pulang dari rumah saudaranya, berusaha menyeberang di lokasi kejadian. Saat akan melintas, terlihat aman-aman saja. Namun, ditengah perjalannya menyebrang jalan, korban melihat dari arah timur muncul kendaraan Bus Mira bernopol S 7282 US yang dikendarai Setiyawan (40), warga Jl Langgengrejo, Desa Gedongan, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

Korban yang tahu bus sedang melintas berusaha berhenti dan tidak melanjutkan penyeberangannya. Saat itu bus ikut berhenti, sebab bus akan menurunkan penumpang. Melihat bus berhenti, korban pun kemudian melanjutkan penyeberangannya. Tak lama kemudian, tiba-tiba bus kembali melaju, hingga akhirnya kecelakaan tak bisa terhindarkan.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Kanit Laka Polres Jombang Ipda Sulaiman mengatakan, saat itu korban tidak mengetahui kalau bus kembali melaju, sehingga tabrakan tak bisa terhindarkan,

“Korban terpental beberapa meter hingga tewas. Dia mengalami luka di sekujur tubuh. Sopir berikut kendarannya sudah kita amankan,” ujar mantan Wakapolsek Gudo ini. (aan)

Pabrik Meubel Di Jombang Ludes DiLalap si Jago Merah

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Pabrik pengelolaan kayu (meubel) yang berada di Desa Jelakombo, Kecamatan/Kabupaten Jombang ludes dilalap si jago merah. Akibatnya, seluruh barang yang disimpan di dalam gudang pabrik habis dilalap api. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Peristiwa itu berawal sekitar pukul 18.30 WIB, Mugni (50) salah satu karyawan pabrik yang akan memasuki pabrik mengetahui adanya api yang sudah membakar kayu di dalam gudang. Melihat hal itu, dirinya berlari memberitahukan kepada Kurniawan (45) pemilik pabrik. Namun sayang, api begitu cepat membakar semua isi gudang dan juga bangunan gudang.

Diduga, api cepat membesar akibat adanya benda-benda yang mudah terbakar yang disimpan di dalam gudang pabrik. “Isi gudang banyak menyimpan kayu serta cairan-cairan seperti tiner dan juga cat yang digunakan untuk keperluan meubel,” terang Mugni, salah satu saksi di lokasi kejadian, Jumat (28/10/2016).

Meski begitu, hingga saat ini belum diketahui penyebab kebakaran yang mengakibatkan kebakaran pabrik kayu tersebut. Seperti yang diungkapkan Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto saat di lokasi kejadian. Dalam penuturanya, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan tentang penyebab kebakaran. Selain itu, jumlah kerugian juga belum bisa ditentukan, sebab menurutnya hingga saat ini dirinya masih melakukan pendataan,

“Masih kita data hingga saat ini jumlah kerugiannya,” ujar Kapolres AKBP Agung. (aan)

Thursday, 27 October 2016

Mengaku Mahasiswa, Pria Ini Nekad Cabuli Wanita Yang Baru dikenalnya

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Dengan mengaku mahasiswa, WAY (24) warga Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang mencabuli PDA (16) pelajar kelas 2 SMA asal Kecamatan Kabuh. Akibat kejahatannya, pelaku yang seorang kuli bangunan itu diringkus Unit PPA Satreskrim Polres Jombang.

Awal mula peristiwa memilukan itu terjadi, berawal pada Minggu (9/10/2016) sekitar pukul 11.00 WIB, pelaku yang mengenal korban lewat sosial media (Sosmed) Facebook, mengajak korban untuk bertemu. Setelah terbujuk rayuan pelaku, korban akhirnya menuruti kemauan pelaku, dan bertemu di selatan jembatan sungai Brantas Ploso.

Selanjutnya, pelaku mengajak korban ke rumah neneknya yang berada di Desa Balunggemek Kecamatan Megaluh. Sesampainya di lokasi, pelaku yang sudah mempunyai niat bejat, menarik tangan korban ke dalam rumah. Korban yang sadar akan niat jahat pelaku, akhirnya berteriak dan terdengar oleh salah satu tetangga nenek pelaku, sehingga pelaku gagal melakukan niatnya.

Tak kapok setelah dipergoki tetangga neneknya, pelaku kembali mengajak korban menuju persawahan dekat jalan tol di Kecamatan Tembelang. Di lokasi itu, pelaku kemudian melampiaskan nafsunya kepada korban. Korban yang tak berdaya hanya bisa berteriak minta tolong. Namun, justru itu membuat pelaku kalap. Sebab mendengar teriakan korban, pelaku justru mengancam korban.

“Korban diancam sempat dibunuh, jika terus berteriak,” ujar Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Herio Chaniago Ramdhona melalui Kanit PPA Iptu Dwi Retno Suharti, Kamis (27/10/2016).

Tak hanya mengancam korban, kata Iptu Retno, pelaku juga sempat mencekik leher korban yang memberontak dari dekapan pelaku. Korban yang tak berdaya menahan kekuatan pelaku akhirnya tak bisa berbuat banyak saat dirinya menjadi korban pencabulan pelaku.

Puas mencabuli korban, pelaku meninggalkan korban di penitipan sepeda milik korban. Dan pelaku pergi begitu saja. Tak terima dengan perbuatan pelaku, korban akhirnya melaporkan kejadian itu ke Mapolres Jombang. Tak mau buronannya kabur, petugas yang sigap segera mengejar pelaku yang bersembunyi di salah satu lokasi lain. “Berdasarkan laporan korban, akhirnya kita bisa meringkus pelaku,” pungkasnya.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 81 jo pasal 81 UURI no. 35 th 2014 tentang perlindungan anak dibawah umur. Selain itu, petugas juga mengamankan barang bukti berupa pakaian korban yang dipakai pada saat kejadian, pakaian pelaku pada saat kejadian, satu unit sepeda motor jenis Honda Vario warna merah, dan sebuah Handphone merk Samsung. (aan)

Warga Cukir Digemparkan Dengan Penemuan Mayat Bayi Di dalam Tas Kresek

JOMBANGTIMES – Warga Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Kamis pagi (27/10/2016) digemparkan dengan penemuan mayat bayi di semak-semak pinggir jalan. Lokasinya sekitar 50 meter arah barat pertigaan menuju lokasi parkiran makam Gus Dur.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, Iptu Subadar menyatakan, penemuan Bayi berkelamin laki-laki itu bermula saat salah seorang warga melintas di dekat lokasi. Curiga dengan tas kresek hitam yang berada di semak, warga itupun menghampirinya. Kaget bukan kepalang, tas hitam itu ternyata berisi mayat bayi yang masih ada plasentanya.

“Saat ditemukan warga pada pukul 06.14 WIB, bayi sudah meninggal dunia. Dari kondisinya, diduga bayi laki-laki itu belum lama dilahirkan. Plasentanya masih utuh melekat,” kata Subadar, Kamis (27/10/2016).

Sesaat setelah ditemukan, lanjut Subadar, warga melaporkan kepada kepolisian sektor Diwek. Mendapat laporan itu, petugas langsung meluncur ke lokasi untuk mengkonfirmasi laporan tersebut. Setelah melakukan olah TKP, mayat bayi itu dibawa ke RSUD Jombang untuk dilakukan visum.

Ada dua orang saksi mata yang dimintai keterangan oleh kepolisian. Masing-masing adalah Syaiful (47) seorang sopir, dan Sugito (50) anggota TNI AD. Keduanya warga Desa Cukir Kecamatan Diwek.

“Penemuan ini akan ditindaklanjuti. Kepolisian akan menyelidiki asal muasal dan siapa pelakunya. Mudah-mudahan segera terungkap,” pungkas Subadar. (*)

8 Bulan Penyelidikan, Kasus Pemerkosaan di Wonosalam Tidak Ada Perkembangan

JOMBANGTIMES – Meski lima pelaku pemerkosaan bocah SD Kecamatan Wonosalam dilaporkan sekitar 8 bulan yang lalu, terhitung sejak bulan Maret 2016, hingga saat ini penanganan empat diantara mereka masih belum ada perkembangan.

Iptu Retno, Kepala Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jombang kepada JombangTIMES mengungkapkan empat pelaku masih dalam proses penyelidikan Polres setempat.

"Tersangka sudah tertangkap 1 orang dan sudah dalam penyidikan, untuk pelaku yang lain masih dalam tahap penyelidikan," katanya saat membalas pesan singkat JombangTIMES via Whatsapp, Kamis (27/10/2016).

Disinggung dugaan terkait sikap kelambanan Polres Jombang dalam menangani kasus ini, Iptu membantah menurutnya proses penyelidikan para pelaku yang terkesan lamban ini diakibatkan pelaku sudah berhasil kabur, sehingga sulit dilacak.

Meski demikian empat pelaku tersebut sudah masuk pada daftar pencarian orang (DPO). "Pelakunya melarikan diri mas," ungkap dia.

Sementara itu sebelumnya, Syarif Abdurrahman, Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas Indonesia untuk Demokrasi (Solid) Jombang yang selama ini terus mengawal kasus tersebut menduga ada sikap pembiaran Polres dalam penanganan kasus ini.

Setidaknya, kata Syarif, dalam kurun waktu yang cukup lama itu proses penyelidikan Polres sudah bisa membuahkan hasil meski sangat sedikit.

"Carut marut kasus pemerkosaan yang menimpa gadis unyu dari Desa Sambirejo ini menandakan bahwa pihak berwajib tidak punya i'tikad baik untuk menyelesaikan kasus ini. Masa depan gadis kecil ini masih teracam apa bila pelaku masih bebas berkeliaran, dan tidak menutup kemungkinan pelakunya akan mengulang kembali perbuatannya ditempat lain," ujarnya.

Tak cukup menduga, mahasiswa IABIFA Tambakberas Jombang itu meminta pihak berwenang serius dalam mengungkap kasus itu.

Melihat Mawar (12) bukan nama asli yang masih trauma sampai saat ini, dan kondisi psikologisnya masih terganggu serta terkucilkan oleh sebagian teman-temannya.

"Kami masih terus akan menanyakan sampai mana dan sejauh mana proses penyelidikan Polres dalam menangani kasus ini," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pemerkosaan ini dilakukan oleh para pelaku yang tak lain tetangganya sendiri. Pemerkosaan berbuntut kehamilan dan melahirkan anak laki-lakinya sekitar pada dua bulan lalu. (*)

Wednesday, 26 October 2016

Pria Pencuri HP di Jogoroto diHujani Tinjuan Warga

JOMBANGTIMES – Bermaksud membawa handphone dengan cara 'gratisan' dari sebuah counter HP, nasib Ariyanto (27), berujung tragis.

Pemuda asal Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang tersebut dihujani bogem mentah. Selain luka memar pada bagian muka, Ariyanto juga digelandang ke Mapolsek Diwek akibat perbuatannya.

Kejadian tersebut berawal, saat Ariyanto pada Rabu (26/10/2016), berupaya membawa HP tanpa memberi uang kepada penjaga toko Handphone Samimoro Cell, di Desa Bandung, Kecamatan Diwek.

Saat datang ke toko di jalan Raya Bandung - Diwek tersebut, pelaku percobaan pencurian HP tersebut diketahui membawa minuman keras.

"Dia datang ke counter dan pura-pura beli HP (handphone) sambil bawa arak," ungkap Firmansyah (27), saksi mata di lokasi kejadian.

Dia mengungkapkan, meski datang dalam kondisi mabuk, pemilik toko tetap melayani Ariyanto yang beraksi memilih handphone. Namun, setelah dilayani, pemuda mabuk itu malah pergi begitu saja tanpa membayar.

"HP yang tadi dipilihnya itu langsung dibawa begitu saja. Saat diminta sama yang punya conter tidak dikasih," jelas Firmansyah.

Kejadian tersebut membuat sejumlah warga di sekitar toko handphone naik pitam. Para pemuda dan warga setempat langsung datang menghampiri pelaku.

Tanpa dikomando, hantaman bogem mentah menyapa muka dan tubuh Ariyanto yang saat itu dalam kondisi mabuk.

Beruntung, aparat dari Mapolsek Diwek yang kebetulan patroli melintas di lokasi itu dan langsung mengamankan pelaku ke dalam mobil patroli.

Meski sudah berada di mobil patroli Polisi, beberapa warga yang masih geram, sempat menghajar pemuda tersebut.

"Pelaku sudah kita amankan dan akan dilakukan pemeriksaan," kata Kapolsek Diwek, AKP Bambang Setiabudi.